Sabtu, 08 Oktober 2011

FF Our Love is One Love part 4

Author: Minwook Saranghae a.k.a Okta
Cast: Okta a.k.a Minwook
Okta's oppa: Henry
Okta's chingu: - Eun Seo a.k.a Novi Graha Herlyani
                    - Ryeowook
                    - Sungmin
Sunbae Namja: - Kyuhyun
Sunbae Yeoja: - Jessica
                     - Yuri
Sonsaeng: Vebiiy J. Severin as Vebiiy Sonsaeng (Biology)
               Kim Heechul as Heechul Sonsaeng (Art)
Backsound: To Love Me by Park Shin Hye
                 Bonamana by Super Junior
                 Wonder Boy by Super Junior
                 Someday by IU


Okta POV

TIIIIIIIIIITTTTTTT...... TIIIIITTTTTTTTTTT.......

Aaaaaaa.......

GEDEBUKKKK...........

Mwo?Apa ini?Apakah aku selamat?Siapa yang memelukku saat ini?

Geudaeneun nae mame on jongil noganaerin somsatang gata
Geudaeneun nae mame nunbusige dagaon mujigae gata
Naegeman deulrige dalkomhan mogsoriro yaegihaejulhae
Cheoeumbuteo geudae maeum do everyday loving me
Saranghae just be my love

Deg Deg.... Deg Deg.... Deg Deg....
Aku bisa merasakan detak jantungku yang begitu cepat. Mungkin karena kaget. Tapi apakah aku selamat?

Pabo sarameun

Mwo?Suara siapakah itu?Aku membuka mataku dan..... haaaa??Kyuhyun sunbae!!
"Ya!Kyuhyun sunbae!!" aku melepaskan pelukannya, kemudian kami berdiri.
"Kau ini, untung aku lewat, kalau tidak habislah kau!"
"Mianhae, gomawo sunbae." ucapku sambil membungkukkan badan.
"Nah, sekarang pulanglah bersamaku."
"Ah sunbae... gwaenchana. Aku tidak ingin naik motor denganmu. Hari ini aku ingin jalan kaki saja."
"Ya!Kau ini buta?Aku ini sedang tidak membawa motor."
toenggg... Aku dibilang buta olehnya, kurang ajar (=.=)"
"Oohoho mianhae.. lalu, kemana motormu?" kataku yang sudah malu duluan.
"Motorku rusak dan sedang diperbaiki. Siwon dan Donghae meninggalkanku ketika aku sedang main games d ruang komputer. Dan aku baru ingat aku tidak membawa dompetku hari ini, kau tahu apa artinya itu?"
"Artinya kau harus pulang dengan berjalan kaki kan sunbae?"
"Bukan, aku tidak bisa makan tteokbokki di ujung jalan sana T.T"
Haisss aku tidak habis pikir, sebenarnya aku yang bodoh apa dia?Lebih baik aku iyakan saja perkataanya.
"Hee, ya, dan kau juga harus pulang dengan berjalan kaku tentunya sunbae."
"Ya, kau benar. Hmm kajja!" dia berjalan terlebih dahulu. Hmm aku heran, sepertinya rumah kami berbeda arah tapi kenapa ya dia mau mengantarku?
"Ya!Sunbae, mengapa kau menyelamatkanku?Apakah kau berniat menggodaku sama seperti Siwon dan Donghae sunbae?"
"Cih, andwae." dia memajukan bibirnya, lalu merogoh tasnya sesaat.
"Lihat ini." katanya. Dia menyodorkan sebuah foto padaku.
Mwo?Siapakah ini?Dia terlihat sepertiku. Tapi aku tidak pernah memakai kacamata dan lagi rasanya aku tidak pernah memakai baju seperti itu. Hmm dan sepertinya badannya agak sedikit tinggi dariku, nyatanya kan aku tidak terlalu tinggi (=.=)"
"Sudah." katanya sambil merebut foto itu dariku. Ahh padahal aku belum selesai melihatnya. Hmm apa jangan-jangan itu memang aku?Dia kan pintar mengedit sesuatu setahuku.
"Hmm sunbae, itu fotoku yaa??Kau mengeditnya kan?Hayo mengakulah." kataku sambil nyengir.
"Hoo aniyo... Dia adalah adikku. Dia memang sedikit mirip denganmu."
"Jinjja?Berapa umurnya?Apakah sama denganku?"
"Tidak, dia dibawahmu satu tahun. Seharusnya dia sudah masuk SMAi."
"Mwo?Seharusnya?Maksudmu?" tanyaku lagi.
"Dia sudah meninggal. Dia tertabrak mobil saat sedang dalam perjalanan pulang, kejadiannya sama sepertimu tadi yang hampir tertabrak. Semuanya terjadi sangat jelas di depan mataku namun aku tidak sempat menyelamatkannya." dia menghentikan langkahnya dan menunduk. Aku pun ikut berhenti. Jadi ternyata itu alasannya mengapa dia menyelamatkanku.
"Maka dari itulah aku menyelamatkanmu, karena aku tidak mau hal itu terjadi padamu juga." dia mulai melanjutkan langkahnya. Ahh~ dia sangat manis, dia menganggapku seperti adiknya.
"Gomawo sunbae. Kalau kau mau kau bisa menganggapku adikmu beneran, bagaimana?" ucapku sambil memegang lengannya. Dia berhentu lalu tersenyum padaku kemudian barulah meneruskan langkahnya. Aku ikut tersenyum. Namun, aku baru teringat sesuatu...
"Tapi oppa, kau jahat padaku T.T , saat teman-temanmu menggangguku kau malah diam." aku memukul lengannya.
"Hahaha mian, untuk hal itu aku tidak mau ikut campur." dia hanya tertawa dan terus meneruskan langkahnya.
Huaah tidak terasa aku telah berada di depan gerbang kompleks perumahanku.
"Ya, oppa. Sudah sampai disini saja, kau tidak perlu mengantarku lagi, rumahku tinggal 300 meter lagi dari sini."
"Oh oke, annyeong." dia melambaikan tangannya padaku sebelum berlalu. Oh.. 300 meter itu terlalu jauh.. ah, aku ada ide...
"Oppaaaa, kemariiiii!!" aku berteriak padanya sebelum ia terlalu jauh. Dia kembali menuju ke arahku.
"Ne, ada apa?" katanya.
"Oppa, kau senang bermain kan?Aku punya permainan, jika kau kalah, kau harus menggendongku dari sini ke depan rumahku, bagaimana?"
"Ne, tapi kalau kau kalah kau harus mentraktirku makan tteokbokki yaa!Sepuasnya, bagaimana?"
Haiss bisa bangkrut aku, tapi lebih baik aku iyakan, aku yakin aku menang.
"Ne, setuju."
"Bagaimana permainannya?" katanya.
"Begini, kita berbalik badan saling membelakangi, saat berhadapan kita menirukan gaya dan suara binatang. Kucing kalah dengan anjing, tikus kalah dengan kucing dan juga anjing. Jadi misalnya jika aku memilih tikus sedangkan kau kucing, maka aku akan kalah, bagaimana?mudah kan?" jelasku panjang lebar.
"Oke. Ayo sekarang balik badanmu." katanya.
"Oke." Kami membalikkan badan kami saling membelakangi. Kami pun menghitung bersama-sama agar berbarengan menghadapnya.
Satu... Dua... Tiga....
"Miaauuwww... Gukk gukk gukkk...." aigoo... dia kalah, dia memilih kucing dan aku anjing, yeayyyy
"Yeayyyy.... oppa kalah... oppa kalah.." aku meloncat-loncat kegirangan.
"Mwo?Mana bisa begitu, kau pilih apa memang?" dia membela diri
"Aku pilih anjing dan kau kucing, itu tandanya kau kalah oppa!"
"Mwo?benarkah?Suaramu memang seperti anjing tapi gayamu tampak seperti monyet."
haisssss kurang ajar.....
"Ya!Oppaaaaa...." aku merengek.
"Baiklah baiklah, aku kalah, kau puas?Ayo naik." dia menurunkan badannya, bersiap untuk menggendongku. Aku pun tersenyum.
"Hehehe nah begitu donk oppa." Aku mulai naik ke punggungnya.
"Ugh.. makan apa kau?Kecil-kecil badanmu ternyata berat juga." keluhnya sambil mengangkatku.
"Semangat oppaaaa...." aku berteriak dikupingnya hahaha rasakan...
"Aigoo.. tidak usah berteriak. Aku tidak akan berjalan sambil menggendongmu, tapi akan..."
"Akan apa?" kataku.

Aaaaaaaaaaaa oppaaaaaa.....

Nal barabwara
Ddanddaranddan, ddanddaranddan, ddanddaranddan, ddadaddarabba
Ddanddaranddan, ddanddaranddan, ddanddaranddan, ddadaddarabba

Dia menggendongku sambil berlari. Aigoo....

Neon alkkamalkka alkkamalkka neomu yeppeun miinah
Nal michyeotdago malhaedo nan niga jotda miinah
Nuga jeonhaejweo my baby, to my baby naega yeogi itdago marya
Gidarinda marya (Baby, you turn it up now)
Neon, gataboota, gataboota mal jom haera miinah
Ni maeumeul gajyeotdamyeon geunyang naneun salmyi winner
Ee sesangyi ichiran, ichiran, yongki itneun jareul ddara
Na gateun nom marya


#Keesokan harinya#

Henry POV
"Ne, hyung, aku akan kesana hari ini. Ne, annyeong."   BIP. Kumatikan sambungan teleponnya. Aku berencana pergi menemui seseorang hari ini.
"Oppa, aku berangkat dulu ya!Annyeong." ujar dongsaengku.
"Tunggu, kau berangkat denganku. Ayo naik!" aku mneyuruhnya naik ke motorku yang sedari tadi kududuki.
"Ah waeee?Kau kan tidak pernah sekalipun mengantarku ke sekolah." katanya.
"Aniyo. Aku ada janji dengan seseorang di sekolahmu." kataku.
"Huh!Pantas saja." celetuknya sambil memanyunkan bibirnya. Kutarik bibirnya dengan tanganku hahaha
"Aaaa oppa, sakit!" tukasnya.
"Hahaha kajja!Kau tidak mau terlambat kan?"
"Ne." dia naik ke motor. Haduh dia melupakan sesuatu. Pabo.
"Kau tidak takut rambutmu yang sudah rapi itu rusak?Tidakkah kau berniat memakai helm?" kataku
"Wae?Kau tidak akan ngebut kan?Kau tidak berniat merusak rambutku kan?" jawabnya sambil nyengir.
Haiss terserahnya sajalah. "Dan kau tidak akan memelukku?Kau hanya memegang bajuku saja?" kataku lagi.
"Aku yakin kau tidak akan ngebut." katanya.
"Hahaha benarkah?Kau yakin?"

Brummm brummm brummmmm

Aku mulai menstarter motorku. "Ya ya ya, kau gila oppa?Kau tidak berniat ngebut kan?" dongsaengku mulai memelukku, sepertinya dia mulai takut hahaha
"Siapa bilang?" kataku

Brummm brummm brummmmm

"Ready?Let's goooo....."

Ngeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnggggggggggggggg........

"Aaaaaa oppaaaaaaaa hentikannn!!" dia berteriak hahaha sukses!!


#sampe sekolah#

Okta POV
Huhuhu T.T oppaku sudah tidak waras. Mengapa dia senang sekali ngebut. Lihat perbuatannya, rambutku sudah seperti semak belukar T.T
"Ya!Oppa, lihat perbuatanmu!Rambutku sudah seperti semak belukar T.T " aku merengek.
"Hahaha sudah ku bilang pakai helmnya." Henry oppa terus saja tertawa.
"Awas kau oppa, aku bilang appa nanti!Wee..." aku menjulurkan lidahku sambil turun dari motornya.
"Haahaha kau ini/" dia tertawa sambil mengacak-acak rambutku.
"Aaaa oppa..." aku meninjunya lalu merapikan rambutku.
"Hahaha ya sudah, cepat masuk sana!"
"Hmm kau tidak ikut masuk?Bukankah kau ada janji dengan seseorang di sekolahku?" kataku.
"Ya, tapi aku janji dengannya disini, digerbang ini. Lagipula aku tidak mau memicu keributan disekolahmu." kata oppa.
"Memicu keributan apa?" tanyaku.
"Jika aku masuk akan banyak siswa wanita yang histeris melihatku dan menghampiriku. Itu akan memunculkan suatu keributan." katanya sambil tersenyum. Dih, dia percaya diri sekali.
"Hee, terserahmu saja. Aku masuk dulu ya oppa. Annyeong."
"Annyeong." dia melambaikan tangannya padaku. Dasar aneh. Kadang oppa bisa begitu manis, tapi kadang ia bisa juga sangat menyebalkan.


#dikelas#

Sungmin POV
"Annyeong." Okta baru datang. Ceria sekali dia, seperti habis menang lotre.
"Annyeong, Okta-ssi, kau tidak lupa kan kalau hari ini kita ada praktek biologi?Apakah kau membawa benda sesuai tugasmu?Kami sudah siap dan tinggal menunggumu saja." ujar Eun Seo.
"Mullonimnida. Ini, aku bawa bibit tanaman dan pupuk, sesuai tugasku kan?"
Pletakk... Aku memukul kepalanya dengan buku. 
"Aww... sakit tahu!Kenapa kau memukulku Sungmin-ssi?" dia memegang kepalanya. Oops, pukulanku terlalu keras wkwkwk mianhae.
"Hahaha mian, habis kau ini memang benar-benar pelupa sejati." kataku.
"Apa lagi?Aku kan hanya bertugas membawa itu."
"Apakah kau akan menanam tanaman dengan menggunakan seragam?hahaha" kataku sambil tertawa, Eun Seo dan Ryeowook pun ikut tertawa.
"Tentu saja tidak, ini aku juga membawa.... Astaga, kemana mereka menghilang?" dia panik saat melihat tasnya. Dia terus merogoh tasnya, sepertinya dia benar-benar melupakan baju ganti yang harusnya ia bawa hahaha tepat seperti dugaanku.
"Hehehe aku lupa... Sungmin-ssi, bolehkah aku pinjam ponselmu?Aku ingin menelepon eomma." katanya.
"Wae?Kau melupakan ponselmu juga?" tanyaku.
"Ne." katanya sambil nyengir. Aku memberikan ponselku padanya. Dasar pikun. Dia keluar kelas untuk beberapa saat untuk menelepon eommanya. Haiss selalu saja ada yang ia lupakan dalam satu hari.


"Ini sudah. Gomawo Sungmin-ssi." dia mengembalikan ponselku setelah kembali dari luar.
"Cepat sekali kau menelepon?Kurasa kau hanya menghabiskan waktu 2 menit. Wae?" tanyaku.
"Ya, aku tidak ingin menghabiskan pulsamu." jawabnya sambil duduk.
Hahaha dasar, perhitungan sekali dia, padahal kita kan teman.


#Istirahat#

Okta POV

Teng... Tong.... Teng...... Tong......

Bel berbunyi, sudah waktunya istirahat. Ah.. dimana eomma?Aku berjalan ke bawah untuk memastikan apakah eomma datang atau tidak.

"Ya!Tadi kau lihat kan?Oppa itu... kereen sekaliiii..."
"Ne, ada apa ya dia kesini?dan sepertinya dia sedang mencari seseorang."
"Mollayo, aku juga tidak tahu."

Saat hendak menuruni tangga, aku mendengar percakapan 2 orang murid tadi. Hmm... siapa oppa yang dimaksud?Apa sekolahku kedatangan artis?Apakah Super Junior?Omo... sebaiknya aku cepat kebawah untuk memastikan.

Omo... itu Henry oppa. Hah, sedang bersama siapa dia?Lebih baik aku menghampirinya.

(berjalan dan menghampiri Henry)

"Ya!Oppa!Sedang apa kau disini?Bersama orang ini lagi." kataku sambil menarik tangan oppa dan melirik ke arah 2 sunbae yeoja yang menyebalkan itu.
"Dia oppamu?Jeongmariya?" kata Yuri sunbae sambil mengarahkan pandangan sinisnya padaku.
"Ne, waeyo?Kau iri?" aku menjawab dengan ketus.
"Hahaha kok bisa sih?Oppa, benarkah dia dongsaengmu?" kata Jessica sunbae sambil memegang lengan oppaku.
"Ne, majayo." balas oppa sambil tersenyum padanya. Huh untuk apa senyum pada 2 orang itu.
"Oppa, ayo ikut aku." aku melepaskan pegangan tangan Jessica sunbae dan mengajak oppa ke depan. Tampaknya 2 sunbae itu agak sedikit kesal hahaha rasakan!

"Ya!Oppa, ada apa kau kemari?Urusanmu belum selesai?"
"Sudah, tapi gara-gara kau aku harus kemari lagi."
"Mwo?Kok aku?"
"Gara-gara kau yang pelupa, aku harus mengantarkan ini." dia menyodorkan tas kecil dan kulihat didalamnya ada baju ganti dan ponselku.
"Ahaaha gomawo oppa. Mianhae telah merepotkanmu." aku membungkukkan badanku.
"Ya sudah, aku harus pergi. Setelah ini aku ada kelas. Annyeong." dia melambaikan tangan padaku lalu berlalu dan menuju motornya.

Brummm brummm brummmmm

Ngeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnggggggggggggggg........

Haiss telingaku sakit. Kenapa sih aku harus mendengarkan suara motornya? =="
Hmm lebih baik aku masuk.


#Pelajaran terakhir, pelajaran Vebiiy sonsaeng, setting dikelas#

Eun Seo POV
Hmm sekarang adalah pelajaran terakhir, pelajarannya Vebiiy sonsaeng.

Siap. Beri salam.
Annyeong, sonsaeng.

"Oke, annyeong anak-anak. Hari ini kita akan praktek seperti yang sudah dijadwalkan sebelumnya, untuk mempercepat waktu, silahkan kalian berganti pakaian lalu menuju ke taman sekolah kita. Ppali ppali ppali!!" jelas sonsaeng sambil menepuk beberapa kali tangannya. Itu tandanya ia mengisyaratkan kita untuk bergerak cepat. Kami pun segera berhamburan ke luar kelas untuk berganti pakaian.

#di taman sekolah#

"Nah, anak-anak, sekarang siapkan alat dan bahan untuk kalian menanam. Cobalah menanam seperti yang telah aku ajarkan di kelas sebelumnya. Aku akan mengambil bukuku dan segera kembali. Kalian jangan ribut, arraseo?" jelas Vebiiy sonsaeng dengan suara yang keras.
"Ne." murid-murid juga menjawab dengan suara yang keras. Ya, maklum saja, jika kita keluar dari pintu taman ini, kita akan menemukan jalan dan jalan ini memang sering dilewati beberapa kendaraan. Sangat tidak efektif jika kami berbicara pelan.
"Sungmin-ssi, mari kita buat tanaman kelompok kita menjadi yang paling bagus dan rapi." ujar Okta.
"Aku malas." jawab Sungmin singkat.
"Ya!Kau tidak boleh malas!" balasku.
"Aku juga sebenarnya malas." tambah Ryeowook sambil mengaduk-aduk tanah yang sudah ia campur air. Ihhh menjijikan.
"Ya!Wookie-ssi, kelihatannya main tanah lebih menarik. Ayo kita main lempar-lemparan tanah basah ini." ujar Sungmin yang memunculkan senyum sumringahnya.
"Boleh, mumpung sonsaeng sedang tidak ada." balas Ryeowook.
"Ya!Kalian tidak boleh melakukannya." jawabku dan Okta berbarengan.
"Melakukan apa?Seperti ini?"

Ceprottttt....

Iuhh.. Sungmin dan Ryeowook melempar kami dengan tanah basah tadi.
"Ya!Rasakan ini!" aku membalasnya.

1 2 3 let's go uuu uuu

Kami akhirnya saling melempar tanah dan gara-gara kelompok kami, anak-anak lain jadi ikut berperang.

To taekhamyon dwae nae sarmui concept.. jaritan sesangsoge
Nan jal hanikka jal nan nanikka... mido bwa gourul bwa..
bichul baragiman hae onjena hae markge...
Boiji annun nunmurun itgetjiman (Nunmurun itgetjiman)
Arajugiman hae jwo i jagun sesang aneso
I jakgo yorin nae gasum anen hwanhan segyerul gamsa ana
Dallyoboja naeirul hyanghan duryoum tawin opso
Godokhan taeyang arae barkge bichwo jul
Na Wonder Boy Yeah


#Vebiiy sonsaeng back#

Vebiiy sonsaeng POV
Astagaaa..... begitu kembali aku mendapati anak-anak sedang bermain lempar-lemparan tanah.
"Anak-anak hentikaaaannnn!!" aku berteriak sebisaku, namun tidak digubris.
"Anak-anak...." aku berteriak, namun mereka benar-benar tidak memperdulikanku. Sampai akhirnya ada tanah yang menuju ke arahku dan aaaaa (Vebiiy sonsaeng nutup mukanya pake tangan)

Ceprottttt....

Mwo?Aku memegang-megang muka dan tanganku, namun tidak ada apa-apa. Kucoba untuk membuka mataku dan harghhh.. Heechul sonsaeng! Dia berdiri dihadapanku sambil memegang jaketnya untuk menutupi kami.

"Astaga, itu Heechul dan Vebiiy sonsaeng."
"Bagaimana ini, bisa mati kita."
"Siapa yang melempar tanah itu ke arah sonsaeng?"
"Iya benar, tapi apa yang sedang mereka lakukan?"

Aku mendengar beberapa anak membicarakan kami berdua.
"Hmm sonsaeng, gamsahamnida. Sebaiknya jaketnya kau turunkan."
"Tidak, tetaplah seperti ini untuk beberapa saat." katanya. Dia mulai mendekatkan wajahnya ke arahku.

Deg Deg.... Deg Deg.... Deg Deg....

Kiss?Dia menciumku... Oh...

Eonjengan I nunmuri meomchugil
Eonjengan I eodumi geodhigo
Ttaseuhan haetsari I nunmureul mallyeojugil
Jichin nae moseubi jogeumsshik jigyeoweojineun geol neukkimmyeon
Dabeorigo shipjyo himdeulge jikkyeoodeon kkumeul
Gajin geotbodaneun bujokhan geoshi neomunado manheun ge
Neukkyeojil ttaemada darie himi pullyeoseo na jujeoanjyo
Eonjengan I nunmuri meomchugil
Eonjengan I eodumi geodhigo
Ttaseuhan haetsari I nunmureul mallyeojugil


To be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar