Minggu, 20 November 2011

FF Our Love is One Love part 6

Author: Minwook Saranghae a.k.a Okta
Cast: Okta a.k.a Minwook as Okta
Kangin as Gyojangnim
Okta's chingu: - Eun Seo a.k.a Novi Graha Herlyani
                    - Ryeowook
                    - Sungmin
Seonsaeng: Vebiiy J. Severin as Vebiiy Seonsaeng (Biology)
                 Kim Heechul as Heechul Seonsaeng (Art)
                 Zhoumi as Zhoumi Seonsaeng (Art, gantiin Heechul seonsaeng sementara)
Sunbae Yeoja: - Jessica
                     - Yuri
                     - Seohyun
Sunbae Namja: - Siwon
                     - Donghae
Backsound: Oh! by Girls Generation
                 Lonely by 2NE1
                 You've Fallen For Me by Jung Yong Hwa


Tok..tok...tok.... (suara high heels Vebiiy seonsaeng)

Mwo?Ige mwoya?

"Siapa yang melakukan hal iniiiiii?????"

Jeone aldeon naega anya Brand New Sound
Saerowojin nawa hamkke One More Round
Dance Dance Dance Till we run this town

Vebiiy Seonsaeng POV 

Aku berteriak keras sehingga semua mata memandangku. Aku tak peduli dengan hal itu, yang kupikirkan sekarang adalah siapa pelakunya? Siapa yang menyebarkan semua gosip bodoh ini?

"Vebiiy seonsaeng mengambil kesempatan saat ditolong Heechul seonsaeng. Ia menciumnya tetapi melimpahkan kesalahannya pada Heechul seonsaeng. Hmmm... artikel yang cukup menarik."

Kudengar suara anak perempuan membaca dengan keras sebagian isi dari artikel yang ada di tanganku. Kini seluruh pandangan tertuju pada si pemilik suara. Oh... rupanya Jessica dan kawan-kawan, murid kelas 3. Mereka memasang wajah yang tidak aku sukai, seolah-olah sedang menantangku.

"Semuanya, bubarrrrrrr!!!!!" aku berteriak sejadi-jadinya. Murid-murid seakan takut padaku jadi mereka pun berlalu. Kini, tinggal aku dan ketiga muridku itu.
"Jessica Jung!Apa maksudmu itu?Apakah kau yang telah melakukan semua ini?"
"Ne, seonsaeng. Lalu kau mau apa?" jawabnya.
"Apakah kau tidak sadar akan apa yang telah kau perbuat?Oh... aku tidak habis pikir. Aku ini adalah seonsaengmu!"
"Vebiiy seonsaeng, apakah kau tidak sadar bahwa kau adalah seorang guru?Lalu mengapa kau melakukan hal itu disekolah?"
"Apa yang kulakukan?" kataku.
"Ne, Yuri-ssi benar. Dan kenapa harus Heechul seonsaeng yang harus menanggung semuanya?Mengapa tidak kau?"
Yuri dan Seohyun menambahkan dan membuat amarah yang ada padaku semakin menjadi. Baru kali ini muridku menjadi kurang ajar padaku.
"Oh... kalian!!Aku itu tidak..."
Aishh.. tiba-tiba lidahku tertahan. Aku tidak bisa melanjutkan perkataanku. Sebenarnya aku ingin bilang bahwa bukan aku yang melakukannya duluan, tetapi, aku juga tidak ingin menghancurkan reputasi Heechul-ssi sebagai guru.
"Wae seonsaeng?Tidak bisa menjawab?" Jessica benar-benar menantangku.
"Ehemm.. ehem.. ada apa ini?Kulihat sepertinya sedang ada ketegangan disini." gyojangnim dan suara beratnya tiba-tiba muncul.
"Ini gyojangnim, bacalah." Seohyun menyodorkan artikel murahan itu pada gyojangnim. Dia tampak membaca artikel itu dengan serius.
"Haishh.. aku mengerti. Vebiiy seonsaeng, lebih baik kau segera ke ruanganmu. Masalah ini akan kubicarakan dengan anak-anak ini."
"Ne, gyojangnim." aku pun berlalu dari hadapan mereka. Tapi, hatiku ini masih belum bisa tenang. Apa yang akan mereka bicarakan dengan gyojangnim?Arghhhh........


Author POV

Hari berganti menjadi siang. Untungnya, gosip berupa artikel itu tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Vebiiy seonsaeng pun tetap mengajar seperti biasa walau dalam hatinya ia masih kesal. Sudah jam makan siang, semua guru ke luar ruangan guru kecuali Vebiiy seonsaeng.

(setting: ruang guru & rumah Heechul seonsaeng, masih Author POV)

"Hmm.. rasanya aku rindu pada Vebiiy seonsaeng. Tapi... perlukah aku menelponnya?Aku takut mengganggunya. Hmm... aigoo.. aku bingung. Ah.. sebaiknya kutelepon saja."
Heechul yang sedari tadi mondar mandir sambil memain-mainkan ponselnya akhirnya memutuskan untuk menelepon Vebiiy seonsaeng.

Tuutttt... tutttt..... tutttt......

"Mwo?Nugusimnikka?" Vebiiy mengecek ponselnya.
"Ah.. Heechul-ssi..."
Bip.
"Yeoboseyo."
"Yeoboseyo, Vebiiy-ssi. Sedang apa?"
"Entahlah. Fuh... nan neomu pigonhae..."
"Suaramu kedengarannya... Ah... apa kau sakit?"

Sementara itu diluar, Okta yang membawa kotak makan siangnya melewati ruang guru. Ia berhenti karena mendengar suara dari ruang guru.
"Mwo?Suara siapa ya di dalam?Hmmm... coba kudengar."
"Ne, ini bukan salahmu Heechul-ssi. Hanya saja aku..."
"Mwo?Kedengarannya seperti wanita... siapa ya?Dan siapa Heechul yang dimaksud?Apakah Heechul seonsaeng?Hmm.. coba kudengar lagi."
Okta menempelkan kembali telinganya di pintu ruang guru yang sedang tertutup.
"Ah tidak tidak.. Tidak sopan mendengarkan pembicaraan orang lain secara diam-diam seperti ini. Lebih baik aku segera pergi sebelum waktu istirahat kedua ini berakhir."
Okta pun berlalu karena berubah pikiran.

#setting di atap sekolah#

Donghae POV

Hmm tempat ini..... benar-benar favoritku. Siang-siang begini memang terasa panas. Tapi, suasananya sepi... enak untuk mendengarkan musik.

"Ah... sampai juga. Jika aku makan disini, tidak mungkin ada yang minta."

Wah, kulihat ada murid lain sedang duduk di sana. Hmm setahuku jarang ada murid yang datang kesini, mengingat aku sering berada disini. Siapa ya dia?Ah.. coba kulihat.

Wah.. Okta hoobae. Ah.. sebaiknya kudekati dia.

"Annyeong."
"Aigoo.. Donghae sunbae." dia agaknya tidak senang dengan kedatanganku.
"Hmm sedang apa kau disini?" aku mulai jongkok dan mendekatkan wajahku sedikit ke dekat wajahnya, tapi ia memundurkan wajahnya.
"Sunbae... apa yang kau mau?Jika kau mau sandwichku ambillah. Atau, mungkin kau merasa terganggu dengan kehadiranku?Baiklah aku akan pergi."
"Aniyo... aku hanya ingin..."
aku makin mendekatkan wajahku ke wajahnya sehingga kini wajah kami sangat dekat tapi tidak menempel, ia memejamkan matanya seperti orang ketakutan.

BRUKK

"Ya!Sunbae... hentikan!"
Aku mulai berdiri dan tidak dapat menahan tawaku.
Hahaha hahaha hahaha hahaha
Aku melihat ke arahnya haha dia sudah membuka matanya tapi tampaknya dia kebingungan.
"Hmm... baiklah. Kalau begitu, kemarikan!" aku mengulurkan tanganku.
"Ini." Haishh.. bodohnya dia, ia malah memberiku kotak makan siangnya.
"Pabo." aku menarik kembali tanganku.
"Haha bukan itu yang aku maksud. Kemarikan tanganmu!Jangan duduk disini. Disana ada tempat duduk. Kajja!" aku mengulurkan kembali tanganku dan ia pun meraihnya. Kami pun menuju ke arah tempat yang tadi aku duduki.
"Ya!Sunbaenim... kau selalu saja menggangguku. Berada di dekat kau dan teman-temanmu membuatku tidak nyaman."
"Hhaha jeongmal?Habisnya, kau memang orang yang paling enak untuk digoda."
"Aigoo.. kalau begitu sepertinya aku harus pergi. Nyatanya, saat kau berkata seperti tadi, perasaanku jadi tidak enak. Annyeong." dia mulai berdiri tapi aku menarik tangannya.
"Ah... duduklah disini sebentar. Lagipula, aku tidak akan menggigitmu hehe ngomong-ngomong tadi kau bilang kau bawa sandwich kan?Boleh ku minta?"
"Aigoo.. aku datang ke atap sekolah karena ku yakin aku bisa makan dengan tenang disini tanpa ada seorang pun yang akan meminta sandwich buatan eommaku yang lezat ini. Tapi apa boleh buat. Ini, sunbae."
Ia memberiku sepotong sandwich. Haha ternyata dia tipikal anak yang pelit, nayatanya, ia masih memiliki satu potong sandwich lagi di kotak makanannya.
"Haha oh ternyata kau pelit ya!Aku tidak mau memakannya jika kau tak rela membaginya denganku."
"Aigoo... makanlah sunbae!Aku benar-benar rela membaginya denganmu."
"Haha joha." aku mulai mengigit sandwich itu, ia pun memakan bagiannya.
"Hmm masitta!"
"Ne, kan sudah ku bilang enak hehe.."

Teng... Tong.... Teng...... Tong......

"Ah, sunbae.. aku harus segera ke bawah. Sekarang adalah pelajaran favoritku." dia mulai berdiri.
"Pelajaran apa?"
"Pelajaran seni, setahuku hari ini adalah bagian seni musik. Lagipula ada yang ingin kutanyakan pada Heechul seonsaeng."
"Ah, santai saja.. dia tidak akan datang."
"Jeongmal?Ah... aku tidak percaya padamu. Ya sudah, aku duluan ya.. annyeong." dia membungkuk lalu berlalu meninggalkanku.


Okta POV

Hosh hosh hosh huh neomu pigonhae..
Aku terlalu bersemangat menuju kelas. Hampir saja aku terlambat. Ketika aku melihat ke dalam kelas, ternyata pelajaran belum dimulai.
"Okta-ssi, darimana saja kau?" tanya Eun Seo.
"Wah.. apa yang sedang kau pegang?Apakah itu kotak makan siangmu?Hmm ternyata kau memakannya tanpa membaginya pada kami ya." Sungmin menambahi.
"Ah, mian. Aku.."
"Gyojangnim dan seseorang datang." teriak Ryeowook, yang sekaligus membuat seisi kelas menjadi panik. Semuanya kembali ke tempat duduk dan bersikap tenang.

Siap. Beri salam.
Annyeong, gyojangnim.

"Ne, annyeong haksaengdeul. Hari ini kalian kedatangan seonsaeng baru. Dia adalah Zhoumi seonsaeng. Zhoumi seonsaeng silahkan perkenalkan dirimu."
"Annyeong haksaengdeul."
"Annyeong, sonsaengnim."
"Je ireumeun Zhoumi imnida. Aku adalah guru seni kalian yang baru. Bangapseumnida."
"Nah, anak-anak, perlu kuberitahukan, berita yang ada tentang Heechul seonsaeng itu tidak benar. Ia aku tugaskan untuk berisitrahat karena kesehatannya sedang tidak baik."
Mwo?Ada apa dengan Heechul seonsaeng?Dan ada berita apa ya?Hmm Donghae sunbae benar, Heechul seonsaeng tidak akan datang.
"Jadi, sekarang, selama 1 bulan ini, Zhoumi seonsaeng lah yang akan menggantikan Heechul seonsaeng. Jadi, Zhoumi seonsaeng, selamat bertugas."
"Ne, gyojangnim."
"Baiklah, aku pergi dulu. Annyeong haksaengdeul."
"Annyeong, gyojangnim."
Gyojangnim mulai meninggalkan kelas. Haishh mengapa ada guru baru?Selama ini aku sulit dekat dengan guru yang baru.
"Nah, anak-anak, kukira kalian sudah tahu namaku tadi kan?Satu lagi yang perlu kalian ketahui, aku berasal dari Taiwan, jadi maaf jika kadang-kadang aku menggunakan bahasa mandarin. Arraseo?"
"Ne......"
Hmm dari gaya bahasanya saat bicara saja aku sudah tahu kalau ia bukan orang Korea. Dia memakai kata-kata formal ketika berbicara.
"Nah, kali ini aku akan membawakan pelajaran seni musik sesuai dengan jadwal hari ini. Kita akan membahas...."

Plung

Sebuah kertas terlempar ke arahku. Sepertinya dari Eun Seo karena saat aku menoleh dia tersenyum dan memberi tanda. Sebaiknya kubaca isi suratnya.

MAU KUBERITAHU BERITA TENTANG HEECHUL SEONSAENG?

Ahh.. ini yang kutunggu. Aku membalas surat dari Eun Seo.
Ah selesai. Aku pun bersiap melemparnya kembali.
"Hei kau haksaeng, apa yang sedang kau lakukan?"
"Hehehe seonsaeng, a.. aku... aku sedang melakukan peregangan, badanku pegal-pegal seonsaeng."
"Oh, jeongmal?Hmm aku ingin tahu kemampuan bernyanyimu. Maukah kau bernyanyi di depan?"
Aishh.. sepertinya dia ingin mempermalukanku. Huaa nyatanya aku tidak terlalu percaya diri jika sudah berada di depan. Tapi.. aku harus mencobanya!
"Ne, seonsaengnim." dengan semangat seadanya, aku bangkit dan mulai ke depan kelas.
"Ya, silahkan." kata Zhoumi seonsaeng.
Hmm.. fuh... aku menarik nafasku perlahan.

Jigeum naega haneun yaegi neol apeuge halji molla
Ama nal jukdorok miwohage doel kkeoya
Naega yejeon gatji antadeon ne mal
Modu teullin mareun aniya nado byeonhaebeorin naega nat seolgimanhae
Neomu chakhan neonde neon geudaeroinde Oh
I don't know I don't know naega wae ireoneunji
Geutorok saranghaenneunde neon yeogi inneunde Oh
I don't know ije nal jakku sipeo
Baby I'm sorry neowa isseodo nan lonely
Saranghagin naega bujokhanga bwa.. ireon motnan nal yongseohae
I'm sorry ige neowa naui story sarangiran naegen gwabunhanga bwa
Ne gyeote isseodo
Baby I'm so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I'm so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I'm so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I'm so lonely lonely lonely lonely lonely


Prok Prok Prok

"Daebak. Suaramu bagus. Ni changge hao. Ayo, beri tepuk tangan untuk teman kalian."

Prok Prok Prok Prok Prok

Seisi kelas mulai bertepuk tangan.
"Ah.. gomapseumnida."
"Oh ya, namamu siapa?""Okta imnida seonsaeng."
"Oh Okta, kau boleh duduk."
"Ne." aku mulai kembali menuju tempat dudukku lalu duduk. Aku menoleh ke arah Eun Seo, Sungmin dan Ryeowook yang ada di belakangku.
"Apa yang dia katakan tadai?" kataku dengan suara pelan.
"Molla." jawab Eun Seo.
"Entahlah." Sungmin mengangkat bahunya.
"Kau bernyanyi dengan bagus." Ryeowook menjawab.
"Oh, jeongmal?Hehe darimana kau tahu?"
"Aku sering mendengarnya saat menonton acara musik di channel-channel berbau mandarin hehe" jawabnya.
Haha tampaknya pelajaran akan berjalan dengan menyenangkan. Hmm akan kucoba menerima Zhoumi seonsaeng, siapa tahu dia memang benar-benar baik.


Author POV

Teng... Tong.... Teng...... Tong......

Bel tanda pulang sekolah berbunyi, pelajaran pun berakhir. Okta dan teman-temannya menuju gerbang sekolah.
"Ah, aku bosan, sepertinya aku ingin main." ujar Sungmin.
"Ide yang bagus, tapi kemana?" jawab Ryeowook.
Keempatnya mulai berpikir.
"Ah.. bagaimana kalau kita pergi makan?Pagi tadi aku melihat tempat makan yang baru dibukai kemarin, sepertinya mereka menjual pizza. Aku juga mendengar dari teman-teman bahwa mereka sedang mengadakan promosi, jadi kita bisa makan dengan setengah harga. Bagaimana?" kata Eun Seo.
"Ah.. pintar. Kajja, Okta, Wookie, Eun Seo. Kita makan!"
"Tunggu, ah.. aku lupa, aku meninggalkan bukuku di kelas. Bagaimana ini?" jawab Okta.
"Ya sudah ambil saja, tapi jangan lama-lama ya!" kata Ryeowook.
"Tidak bisa." Eun Seo memotong.
"Wae?mengambil buku kan hanya sebentar." Sungmin menambahkan.
"Akan lebih baik jika kita cepat sampai disana. Ayahku bilang, kita tidak akan mendapatkan tempat jika kita datang ke tempat yang baru dibuka, apalagi jika tempat itu menjual makanan, maka dari itu kita harus cepat-cepat." jelas Eun Seo.
"Ah, gwaenchana. Sepertinya aku akan lama, lebih baik kalian duluan."
"Aku akan menunggu Okta-ssi."
"Kau juga Wookie-ssi. Ayo cepat pergi." Okta mendorong ketiga temannya agar mereka bergerak pergi. Mereka pun berlalu. Okta segera menuju kelasnya.

#di luar kelas#

"Fiuh.. meski berlari-lari kecil seperti ini, tetap saja melelahkan, mengingat, kelasku berada di lantai 2. Ah, sebaiknya aku cepat membawa buku itu."
Okta hendak membuka pintu kelasnya, namun ia mengurungkan niatnya ketika ia mendengar seseorang tengah berbicara.

"Shi ma?Oh.. ye... ye... Xuyao jitian?"

"Mwo?Siapa ya di dalam?Eh tunggu sebentar, dari bahasanya, aku tidak mengerti apa yang ia bicarakan. Ah, mungkin Zhoumi seonsaeng. Coba kudengarkan lagi."
Okta merapatkan telinganya sedikit ke dekat pintu.
"Ah, tidak tidak. Kau ini, senang sekali mendengarkan pembicaraan orang lain." katanya pada dirinya sendiri.

Drrrrrtttttt.... drrrttttttt.....

Ponsel Okta bergetar, ada sebuah pesan masuk.

Okta, untuk menuju kesini, kau bisa naik bus yang biasa kau tumpangi jika hendak pulang, nah tempatnya beberapa meter setelah kau turun di halte. Nama tempatnya Gogi Pizza. Kutunggu.

Eun Seo mengirimi Okta pesan.
"Ah.. bukunya besok saja. Lebih baik aku segera pergi." Okta pun tidak jadi mengambil bukunya dan bergegas ke bawah.

#setting di gerbang sekolah#

Siwon POV

"Siwon-ssi, Donghae-ssi, aku duluan ya!" Kyuhyun berpamitan padaku dan Donghae.
"Ah.. kalau begitu aku juga ikut. Siwon-ssi, aku dengan Kyuhyun ya!Annyeong."
"Ne, annyeong."
Keua temanku telah pulang duluan. Hmm sebaiknya aku juga pulang.

Mwo?Okta hoobae, ah.. sepertinya hari ini aku belum melihatnya. Tapi, mau kemana ya dia?Ah, sebaiknya kuikuti saja. Aku mulai mengikutinya dari belakang. Langkah kakinya sangat lamban, jika begini caranya aku bisa ketahuan.

Oops.. dia menoleh. Dengan segera aku bersembunyi di balik pohon.
Fiuhh.. untung dia tidak melihatku. Dia meneruskan langkahnya dan aku pun melanjutkan aksiku hehe
Ah... aku harus bersembunyi lagi. Dia selalu saja menoleh ke belakang. Apakah dia menyadari keberadaanku?
Dia mempercepat langkahnya kali ini. Ah.. tidak enak jika seperti ini, sebaiknya aku berlari dan menghampirinya.

"Okta-ssi..." aku menepuk bahunya. Dia menoleh dan tampaknya kaget.
"Ah.. sunbae." suaranya lemas.
"Haha Okta-ssi, aku..."
"Okta-ssi..." seorang namja tiba-tiba datang dan langsung melingkarkan tangannya di bahu Okta.

Uyeonhido geureohke uri shijakdwennabwa
Cheoeumen sarangil kkeorago kkumedo mollanneunde
Geuge sarangiljuriya

"Oh Oppa."
Aish siapa dia?Aku penasaran...

Shijangi mak jakkuman dugeundugeun georigo

"Chagiya..."
Chagiya?Mwo?Berani-beraninya dia, apa maksudnya?
"Apa dia mengganggumu?"

Nalbomyeon misoman heureugo nimamdo moreuge nal
Saranghage dwengeoya

Ah... namja itu.... merusak suasana. Siapa dia? 

Neo naege banhaesseo banhaesseo
Dalkkomhan nae sarange noga beoryeosseo
Neo naege banhaesseo banhaesseo
Hwangholhan nae nunbiche chwihae beoryeosseo
See my eyes... Neon naege ppajyeosseo OH
See my eyes... Neo naege banhaesseo OH


To be continue....


Ps: Don't Claim as Yours!!Jangan jadi silent reader juga okeh?Kalo suka like, kalo kurang komen bahahahha Gomapseumnida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar