Senin, 21 November 2011

FF Our Love is One Love part 8

Author: Minwook Saranghae a.k.a Okta
Cast: Okta a.k.a Minwook as Okta
Goo Family: - Sooyoung as Eomma
                 - Henry as Okta's Oppa II
                 - Hankyung as Appa
                 - Shindong as Oppa I
Okta's Chingu: - Novi Graha Herlyani as Eun Seo
                    - Ryeowook
                    - Sungmin
Sunbae Namja: - Siwon
                      - Donghae
Shin Family: - Yesung as Hyo Woo appa
                 - Rizkiyah Wirnata as Hyo Woo eomma
                 - Lay D'aegiSt as Hyo Woo
Other Cast: - Eunhyuk as Hyukjae (Shindong's friend)
Backsound: Star by Kang Min Hyuk
                 All My Heart by Super Junior
                 Oh! by SNSD
                 Baby by Sungmin Super Junior
                 Acha by Super Junior

"Tidakkah kau tahu perbuatanmu itu sangat MURAHAN."
"Apa?Apa yang kau katakan?Kau bilang aku ini murahan?Kau tidak tahu bagaimana terkurung didalam dan tidak tahu caranya keluar."
neega neomu gomapjanha
oh baby
naega neomu yeppujanha
nuneul pel suga eobso nae nunen neoman boyeo
neoman gyesok bara bogo sipjanha nan
oh jeongmal....
nae haruharuga neomu haengbokhaeseo
oh baby
eereon nalee geuttnaji eonhkin
nudeunge da byeonhaji eonhkin
uh~~~uh~~~~~~~~


Okta POV 
Dia pikir dia siapa?Dia tidak tahu duduk permasalahannya. Selama ini kupikir dia adalah teman baikku. Tidak kusangka dia akan berkata dan berbuat seperti itu. Air mataku terus berlinang. Kakiku terus melangkah jauh tanpa arah. Aaarrrgghhh..... ada apa aku ini? Berhentilah menangis Okta! Aku menghentikan langkahku yang sudah tak terarah ini, mencoba menghentikan kesedihanku dan menyapu air mataku. Haiss aku baru sadar. Rumahku masih jauh dari sini dan ini sudah malam sekali. Akan sulit untuk menemukan bus atau kendaraan lain. Hmm mungkin aku harus berjalan terus.

Tidddiitttt.... Tidiittttt.....

Bunyi klakson sebuah mobil menghentikan langkahku. Dan benar, sebuah mobil sport hitam berhenti tepat di sebelahku. Begitu jendela terbuka, seorang namja berkata, "Chagiya, naiklah." ya, ternyata dia Siwon oppa.
"Oppa, bagaimana kau bisa membawa ini?"
"Kuncinya ada padaku, jadi tidak mungkin Donghae atau Kyuhyun membawanya.:
"Oh..."
"Ayo cepat masuk dulu."
"Ne." aku pun segera masuk ke dalam mobil keren itu tanpa ragu atau canggung padahal ini pertama kalinya aku naik mobil Siwon oppa. Ini semua karena status kami sekarang adalah couple.
"Chagiya, kau mau pulang?"
"Ne oppa. Tapi aku tidak yakin."
"Wae?"
"Ini sudah malam, aku tidak mungkin pulang dengan keadaan masih mengenakan seragam lengkap dan semalam ini. Lagipula, aku tidak memberitahukan keberadaanku pada eomma dan appa. Mereka pasti akan bertambah marah."
"Kalau begitu... lebih baik kau ikut denganku."
"Kemana oppa?""Apartemenku."
"Apartemen?Kau tidak mempunyai rumah?Orangtuamu?"
"Karena orangtuaku sedang tidak ada maka aku lebih suka tinggal di apartemen daripada di rumah. Jadi bagaimana?"
"Hmm ne oppa.. tapi...."
"Kau tidak percaya padaku?" katanya sambil mengambil tanganku lalu meletakkannya di pipinya. Oh.. ini untuk pertama kalinya aku akan menginap bersama seorang pria dan ia adalah pacarku. Sedikit takut, namun, apa boleh buat...
"Ne, baiklah oppa."
"Nah begitu donk." dia mengedipkan matanya padaku sambil tersenyum. Kami segera melesat menuju apartemen Siwon oppa.


#setting di depan rumah Eun Seo#

Ryeowook POV
Aaarrggghhh... mengapa aku bertindak bodoh?Mengapa aku berkata seperti itu padanya?Aku bingung, kecewa dan marah arrrggghhh... Tidak gunanya aku terus di luar dan memandangi pintu rumah Eun Seo seperti ini, lebih baik aku segera masuk dan melupakan semuanya.

Eun Seo POV
"Darimana saja kau?" tanya Sungmin.
"Hanya mencari udara segar." jawab Ryeowook singkat.
"Eomma dan appaku sepertinya menginap di rumah Zhoumi seonsaeng. Kalian beruntung, aku akan tidur di kamar appa dan eomma jadi kalian bisa tidur di kamarku daripada di sofa hehe"
"Oh begitu. Kamarmu disana kan?Aku tidur lebih dulu ya. Jaljja." Ryeowook berlalu dengan ekspresinya yang datar.
"Sungmin-ssi, dia kenapa?Tingkah lakunya aneh." kataku.
"Entahlah... mungkin yang dia hirup bukan udara segar melainkan gas beracun. Lihat saja tampangnya yang bodoh dan datar itu hahaha" jawab Sungmin yang membuatku tertawa.
"Hahaha kau ini. Ya sudahlah... aku akan membereskan ini, kau lebih baik tidur duluan." kataku.
"Ah.. aku jadi tidak enak... Lebih baik aku membantumu, okay?"
"Haha okay. Gomawo Sungmin-ssi."
"Ne..."


Siwon POV
Nah selesai sudah. Aku sudah mandi dan mengganti pakaianku, memakai seragam yang kotor tadi membuat badanku gatal. Oh ya Okta. Apakah dia sudah tidur?Hmm lebih baik aku keluar kamar dan melihatnya hehe




Aku mendapatinya sedang berada di balkon. Dia sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian yang kuberikan. Haha mungkin terlihat kebesaran, tapi dia tetap lucu. Lebih baik aku menghampirinya.



"Chagiya, kau belum tidur?" aku memeluknya dari belakang.
"Oh oppa.. Ne, belum hehe aku masih ingin melihat bintang."
"Begitukah?Kalau begitu aku akan menemanimu."
"Ne oppa. Oppa, hari ini aku sangat bahagia, aku tidak menyangka kita akan seperti ini."
"Nado... Ngomong-ngomong siapa namja yang waktu itu mengaku namjachingumu?"
"Ahahah bukan siapa-siapa oppa. Dia hanya orang bodoh yang tinggal di rumahku."
"Haha begitu ya."
"Ne. Oppa, jangan lepaskan pelukannya ya."
"Ne, tentu saja. Apa kau suka?"
"Ne.. aku lebih suka dipeluk dari belakang."
"Kalau begitu aku akan terus memelukmu. Apakah kau senang jika aku bernyanyi untukmu?"
Kau ingin bernyanyi oppa?hahaha baiklah..."

Haneure bitnadon byori jo molli bitnadon byori
Ne mame neryowannabwa
Gaseume segyojin byori gaseume bitnadon byori
Ama noin-got gata
Ttollineun soriga deullini.. O star
Tteugoun simjangeul neukkini
You're my star ~
Aju oren mon yetnalbuto na kkumkkwowatdon sarangi
Noin-gol ara.. Onjena hamkke hejwo
Aju oren siganeul-lodo
Neul gateun jarieso bitnajugil
Nemam noegeman billyojulge


Pagi harinya

Author POV

Siwon terbangun dari tidurnya. Tiba-tiba ia mencium harum masakan. Dia pun segera bangkit dari tempat tidurnya dan menuju ke arah dapur.
#didapur#

"Oh jadi kau yang memasak?Hehe ternyata pacarku bisa memasak juga ya."
"Haiss oppa, kau meremehkanku. Aku bisa memasak karena sering membantu eomma memasak. Ini aku buatkan bibimbap dan masakan lainnya."
"Hmm baiklah akan kucoba." Siwon segera duduk dan mencicipi masakan Okta.
"Hmm.... masitta" kata Siwon.
"Geurae?Gomawo.. Oh ya oppa, bagaimana ini?aku masih takut untuk pulang." perkataan Okta menghentikan Siwon yang sedang makan. Siwon meletakkan sumpitnya, dengan tersenyum ia lalu berkata "Bagaimanapun juga kau harus tetap pulang chagi... Masalah eomma dan appamu biar aku yang bertanggungjawab."
"Benarkah oppa?Tapi, masa aku pulang dengan baju seperti ini?Mereka akan semakin curiga pada kita."
"Oh iya aku lupa, kita harus membeli pakaian wanita ya?Tapi aku malas keluar haha aku hanya ingin berdua denganmu." kata Siwon sambil memegang tangan Okta.
"Ayolaah oppa.... kita kan bisa pergi bersama."
"Shireoo... begini saja, aku akan suruh Donghae membelikannya untukmu. Dia kan punya yeojachingu juga jadi pasti bisa memilih dengan baik."
"Apa tidak merepotkannya?"
"Dia sudah mengerjai kita, itu hukuman yang pantas baginya haha jadi aku akan mengiriminya pesan sekarang."
"Baiklah oppa hehe kalau begitu setelah mengirim sms lanjutkan lagi makannya."
"Ne chagiya."
Siwon pun mengirimi Donghae sebuah pesan sembari memakan masakan Okta.


#setting dirumah Eun Seo#

Eun Seo POV
"Gomawo ya Eun Seo atas makanan dan tidur gratisnya haha" ujar Sungmin. Yah.. mereka harus pulang begitu cepat sekali, padahal orangtuaku baru pulang nanti sore. Tapi kini kami sudah berada di depan rumahku dan mereka sudah menenteng tas mereka. Ya sudahlah, lagipula Wookie bilang kalau ia tidak enak badan dan Sungmin ada acara keluarga, sepertinya mereka benar-benar harus pulang.
"Ne, cheonmaneyo. Jangan bosan main ke rumahku lagi ya."
"Selama ada makanan kami tidak akan bosan haha" ujar Sungmin sambil tersenyum manis.
"Sungmin-ssi kajja.. Aku lelah. Eun Seo kami pamit ya. Gomawo. Annyeong." Ryeowook berlalu, aku benar-benar heran ada apa dengannya. "Kalau begitu aku juga pamit ya. Annyeong." ujar Sungmin yang kemudian menyusul Ryeowook.
"Annyeong."
Ryeowook memang benar-benar aneh sejak dari tadi malam. Haiss eomma dan appa belum pulang. Lebih baik masuk dan mandi dulu.

"Eun Seo..." sebuah suara mengagetkanku.
"Oh Henry oppa, museuniriya?"
"Mengapa semalam kau mematikan teleponku?Oh ya.. apakah Okta di dalam?"
"Mweo?Semalam?Aku tak tahu oppa menelepon."
"Geuraeyo?Tapi semalam kau menjawab teleponku. Lalu Okta, dimana dia sekarang?"
"Mollayo oppa. Kemarin rencananya dia mau menginap di rumahku bersama teman-teman yang lain, tapi sejak pulang sekolah dia tidak datang juga. Kulihat, rumah kalian terkunci dan lampunya dimatikan, kukira kalian sedang pergi."
"Semalam kami sekeluarga memang pergi makan di luar tapi tidak bersama Okta. Astaga jadi sekarang dimana ya dia?Kalau begitu aku akan mencari tahu. Oh ya, jika orangtuaku bertanya padamu bilang saja Okta memang menginap di rumahmu, okay?"
"Ne oppa."
"Baiklah, kalau begitu, aku pulang ya. Gomawo. Annyeong."
"Ne annyeong oppa." Aigoo ada apa ini?Jadi Okta hilang. Ah, aku jadi pusing. Lebih baik aku masuk dulu ke dalam, mandi lalu mencari tahu semuanya.


#setting: disebuah pusat perbelanjaan#

Donghae POV
Siwon benar-benar menyusahkan. Aku sedang tidak ingin keluar rumah tetapi apa boleh buat. Aku sudah berada disini dan kini harus membeli beberapa pakaian wanita. Hmm lebih baik aku berkeliling untuk melihat-lihat.
"Kajja.."
Mweo?Seorang yeoja menarik tanganku. Siapa dia?
"Nona mian tapi kau salah orang." Dia pun menoleh.
"Mweo?ah mianham... eh, kau?" Dia menatapku kaget dan melepas tanganku.
"Lee Donghae, ya kau pasti Lee Donghae kan?" Wah.. dia tahu namaku. Tapi siapa dia ya? Aku berpikir sejenak dan oh... aku tahu...
"Shin Hyo Woo kah?"
"Ne, orang yang telah kau kerjai." Astaga, ternyata benar. Dia gadis yang waktu itu aku, Siwon dan Kyuhyun kerjai. Tapi, bagaimana bisa penampilannya seperti ini?Maksudku ehm.. haha aku baru sadar kalau ternyata dia lumayan juga.
"Omo.. mianhamnida. Soal kejadian itu, aku hanya..."
"Gwaenchana... aku telah merasa puas karena waktu itu kalian telah dihukum juga hehe"
"Ahaha ternyata kita impas ya."
"Ne, kau sedang apa disini?"
"Oh iya aku, sedang mencari baju wanita."
"Mweo?hahaha untuk apa?"
"Ah kau jadi salah paham ya, itu untuk dongsaengku hehe"
"Hmm mian... aku juga sedang mencari baju untukku. Maaf tadi kukira kau temanku."
"Benarkah?kalau begitu, mari kira berbelanja bersama, bagaimana?" aku mengulurkan tanganku. Dia terlihat malu-malu namun kemudian meraih tanganku juga.
"Ne, kajja."
Kami pun berjalan dengan berpegangan tangan.


Hyo Woo POV
Aigoo... aku tidak menyangka kalau aku dan Donghae akan berjalan bersama seperti ini. Awalnya aku memang benci padanya dan teman-temannya. Namun hari ini, dia begitu keren, ah... Kami telah memilih pakaian bersama dan kini sedang berada di taman. Rasanya kakiku lelah juga setelah berjalan-jalan.
"Ayo kita duduk disana." Donghae menarik tanganku lalu kami berdua duduk di kursi yang ada di taman. Omona... dia melingkarkan tangannya di pundakku.
"Kau lelah?Ini..." dia mulai merogoh tas belanjanya.
"Aku membeli minuman ini tadi, ini sekaligus juga rasa terimakasih karena kau mau menemaniku berbelanja."
"Haha Donghae-ssi, gwaenchana.... Aku juga senang karena jika tidak ada kau, aku tidak akan menemukan teman berbelanja juga, temanku tidak jadi datang tadi."
"Haha ne... ngomong-ngomong tadi kulihat kau membeli parfum, apa boleh kulihat?"
"Ne." aku mengambil parfum yang tadi kubeli dari tas belanjaku, lalu menyerahkannya pada Donghae.

Psssrrttttt

Omo!Dia menyemprotkan parfum itu dan omona omona kini dia mendekatkan hidungnya ke arah leherku. Aku.. tidak dapat berkata-kata lagi.
"Hmm wanginya cocok untukmu." bisiknya di telingaku.
Ya Tuhan, jantungku berdebar-debar begitu kencang.
"Donghae-ssi, kau..." aku menatapnya lalu tersenyum, diapun membalas senyumanku.
"Ah iya aku lupa... aku harus menyerahkan baju ini. Kalau begitu kita bertemu lagi lain waktu ya."
"Ne Donghae-ssi."
"Ini.." haha dia mengeluarkan trik sulap seperti yang ada di televisi. Dia menyibakkan rambutku ke belakang telinga lalu memunculkan sebuah kartu nama dan memberikannya padaku.
"Annyeong Hyo Woo-ssi."
"Annyeong." Donghae, dia benar-benar romantis. Aaaaaa rasanya aku ingin berteriak karena kegirangan.

Jeone aldeon naega anya Brand New Sound
Saerowojin nawa hamkke One More Round
Dance Dance Dance Till we run this town


#setting di rumah Okta# 

Henry POV 
"Henry, apakah kau sudah melihat Okta tadi di rumah Eun Seo?" ujar eomma. Haiss aku lupa, Okta masih belum pulang.
"Oh itu... oh ya appa dan Shindong hyung kemana?"
"Karena hari ini minggu, jadi appa pergi memancing bersama temannya dan Shindong pergi bersama Hyukjae. Bagaimana Okta, Henry?"
"Hmm itu.... sudah eomma. Tapi dia sedang jalan-jalan bersama temannya."
"Benarkah?Kau mencurigakan nak, eomma akan telepon Eun Seo." Aigoo, eomma menuju kamarnya mungkin akan mengambil ponselnya. Aku harus mengirimi Eun Seo pesan sekarang juga.

EUN SEO, JIKA EOMMA BERTANYA TENTANG OKTA BILANG SAJA DIA SEDANG JALAN-JALAN. ARRASEO?

Ah selesai, sudah terkirim.

Bip bip

NE, ARRASEO OPPA.

Fiuh, hampir saja, sekarang tinggal menunggu eomma selesai menelepon Eun Seo. Mudah-mudahan dia percaya.

5 menit kemudian

Nah, eomma keluar kamar. "Aku benarkan eomma?"
"Ne, tapi eomma tetap saja khawatir pada Okta. Aku belum bertemu dengannya dari kemarin."
"Tidak usah khawatir eomma. Dia akan..."

Ting tong ting tong
Eommmaaaaa

"Sepertinya ada yang datang eomma."
"Iya, ayo Henry kita lihat."


Okta POV
Aku deg-degan. Semoga eomma, appa dan yang lain tidak memarahiku. Siwon oppa berusaha menenangkanku dengan memegang tanganku.

Ceklik

"Oh ttal..."
"Eommaaa..."
Aku berpelukan dengan eomma untuk beberapa lama kemudian melepasnya.
"Eomma joeseong hamnida. Aku..."
"Tuh kan eomma, dia hanya berjalan-jalan." ucap Henry oppa yang memotong perkataanku sambil mengedipkan matanya padaku. Hmm apa ini?Apakah dia sedang berusaha menyelamatkanku?
"Ne adeul. Ah ttal, eomma khawatir tadi. Mokgo isseo?" ujar eomma.
"Ne eomma."
"Oh ya siapa dia?" tanya eomma.
"Siwon imnida, ahjumma, hyung." Siwon oppa memperkenalkan dirinya pada eomma dan Henry oppa.
"Dia... namja chinguku eomma." aku mengatakan hal ini dengan ragu-ragu. Aku takut eomma tidak setuju.
"Hahaha namjachingu?Hey Siwon, mengapa kau mau dengan adikku?Dia itu cerewet."
"Ya oppa!Kau jahat sekali."
Siwon oppa hanya tertawa kecil.
"Oh namjachingumu. Ya sudah, kalau begitu, ayo kita masuk. Kita buat sesuatu yang segar hari ini. Ayo Siwon!" eomma mengajak kami semua masuk.
"Ne ahjumma." ujar Siwon oppa.
"Oppa, sepertinya eomma berpihak pada kita."
"Ne chagiya, ini adalah awal yang baik."
Kami pun masuk kedalam rumah.



#Malam hari#

Hyo Woo POV
Ah, aku baru ingat, Donghae tadi siang memberiku kartu namanya, dan didalamnya ada nomor ponselnya. Hmm sebaiknya aku mencoba mengiriminya pesan, hanya untuk memastikan apakah nomornya aktif.

DONGHAE-SSI, INI HYO WOO.

Nah selesai.

mama mara marara jeje jebalhaji mara
bwabwa bwala bwara nae nuneul barabwa

Omo!Dia meneleponku. Ah, senangnya.
Bip.
"Yeoboseyo?"
"Yeoboseyo, ini Hyo Woo-ssi?"
"Ne.. museuniriya?"
"Aniyo, hanya memastikan hehe jigeumeun mweohaeyo?"
"Tidak melakukan apa-apa, kau sendiri?"
"Nado hehe oh ya, bolehkah aku tahu alamat rumahmu?"
"Untuk apa donghae-ssi?"
"Kapan-kapan kan aku bisa main ke rumahmu, itu juga kalau kau tidak keberatan."
Omona, dia ingin main ke rumahku.
"Okay, nanti aku akan mengirimimu pesan."
"Ah gomawo. Kalau begitu, sampai besok di sekolah. Annyeonghi jumuseyo. Joheun kkeum kweoh Hyo Woo-ssi. Annyeong."
"Neodo Donghae-ssi. Annyeong."
Hahh rasanya aku akan mimpi indah malam ini.


Keesokan harinya

Author POV
Di pagi hari, seperti biasanya Hyo Woo sudah siap untuk berangkat ke sekolah karena jarak rumah dan sekolahnya sangat jauh. Ia pun berpamitan pada eomma dan appanya.
"Annyeong eomma, appa." ia mencium pipi eommanya kemudian appanya.
"Ne ttal, josimhaeyo." ujar eommanya.
"Annyeong ttal." ujar appanya.
Ia pun segera keluar rumahnya. Begitu dia keluar, dia melihat Donghae sudah berada di depan dengan motornya.
"Omona, Donghae-ssi. Ada apa kesini?"
"Maukah kau berangkat ke sekolah bersamaku?"
"Aigoo... kau ini haha ada-ada saja. Apakah tidak akan merepotkanmu?""Gwaenchana.. kajja!"
"Hajiman..."
"Ah mianhamnida, kau tidak suka naik motor ya?Seharusnya aku membawa mobilku tadi."
"Aniyo... baiklah, aku ikut denganmu." Hyo Woo pun naik motor Donghae.
"Pegangan ya Hyo Woo-ssi." 
"Ah, aku malu haha seperti ini?" Hyo Woo melingkarkan tangannya ke perut Donghae.
"Ne.."
Sementara itu di rumah Okta, seperti biasanya Okta sudah mengomel di pagi hari.
"Aigoo appa, mengapa aku harus diantar Henry oppa?aku kan sudah besar, lagipula dia suka ngebut." ujar Okta.
"Ya sudah kalau begitu, Shindong, antar adikmu." ujar appa Hankyung.
"Aku terburu-buru appa, hari ini ada ulangan di kampus." ujar Shindong.
"Aku bersedia mengantar Okta, ahjussi." Hyukjae menawarkan dirinya.

Tidddiitttt.... Tidiittttt.....

"Ah itu pasti Siwon oppa. Kalau begitu aku pergi ya, annyeong semua."
"Tapi, ttal." Okta sudah berlalu ketika eomma akan berbicara.
Okta langsung keluar rumah dan melihat ternyata benar Siwon sudah ada didepan rumahnya dengan mobil sport hitamnya. Okta pun langsung masuk kedalam mobil itu.
"Oppa.. untung ada kau, hampir saja tadi aku akan diantar oleh Hyukjae oppa."
"Geuraeyo?Kalau begitu, mulai besok aku akan mengantarmu ke sekolah setiap hari, bagaimana?"
"Ne, baiklah."
"Kalau begitu pasang sabuk pengamanmu lalu kita berangkat."
"Ne oppa." Siwon tersenyum melihat Okta dan kemudian mengelus pipinya. Mereka pun kemudian berangkat ke sekolah. Siwon dan Okta juga Donghae dan Hyo Woo sangat senang karena bisa bersama pasangannya masing-masing.


Oohh yeaahhhhh....
Igeon jinsimiya Baby neoro gadeukhan nae soke gaseume ne soneul daebwa dugeungeorineungeol
Meoritsoken ontong neoya sesang ane geottoldeon nal jichin nal salsu itge haejun neoya
Hanchameul banghwang ggeute (honja) gyeondyeosseo neo eobsi (neo eobsi) ijeya naega chacheum pyeonghwarobge misoreul jitne
Eodumeul judeon keoteun (meolri) geodeojun ne songil (ne songil) nunape nega bichwo seulpeum ddawin jiwojyeo
Ajikggaji mothaejun geumal moki meyeo sikeunhan geumal nuguboda saranghae ojik neowa na nannana nannana nanna
I sungani haengbokhae jeongmal naege waseo gomawo jeongmal nareul da julhan saram ojik neowa na nannana nannana baro neo


To be continue....


Ps: Don't Claim as Yours!!Jangan jadi silent reader juga okeh?Kalo suka like, kalo kurang komen bahahahha Gomapseumnida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar